Kamis, 27 Oktober 2011

mentawai surga bagi para peselancar

Indonesia memiliki kekayaan bahari tingkat dunia. Mungkin pernyataan ini sering didengung-dengungkan mengingat sebagian besar wilayah kedaulatan Indonesia adalah laut. Tapi tak banyak orang Indonesia tahu tentang potensi besar kelautan negaranya selain bidang perikanan dan wisata pantai. Indonesia memiliki sekitar 600.000 km persegi wilayah terumbu karang dan merupakan negara yang memiliki wilayah terumbu karang terluas di dunia.

Masih tentang karang, Indonesia memiliki Kepulauan Takabonerate di Sulawesi Selatan, yang merupakan gugusan karang atol terbesar ketiga di dunia setelah atol Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Perairan samudera di sekeliling Indonesia juga memiliki potensi yang diakui di dunia internasional. Laut di Kepulauan Mentawai, oleh para berbagai organisasi selancar air ditetapkan sebagai tempat yang memiliki ombak terbaik ketiga setelah Hawai dan Tahiti.

Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Sumatera Barat. Mentawai berada pada jarak 150 km di lepas pantai Pulau Sumatera. Kabupaten seluas 601 km² ini didiami oleh 64.235 jiwa yang sebagian besar adalah masyarakat asli. Kepulauan Mentawai terdiri dari 213 pulau dengan 4 pulau utama yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Beribukota di Tua pejat, Kabupaten Mentawai terbagi menjadi 4 kecamatan dan 40 desa.

Hingga saat ini, sebagian besar wilayah daratan Kepulaun Mentawai masih berupa hutan. Karena telah melalui sejarah geologis yang panjang, Mentawai memiliki beberapa spesies endemik yang dilindungi. Tercatat ada duapuluh spesies endemik yang hidup di kepulauan ini. Empat diantaranya adalah primata, yaitu Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor), Bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii), Joja atau lutung Mentawai (Presbytis potenziani), Bokkoi atau beruk Mentawai (Macaca siberut).

Untuk melindungi keberadaan berbagai spesies endemik tersebut, setengah bagian wilayah Mentawai telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Siberut. Keberadaan Taman Nasional dan hutan hujan yang asri di kepulauan ini secara langsung mendukung berbagai kehidupan di pantai dan laut, termasuk sektor pariwisata. Selama ini, banyak turis yang datang untuk menikmati berbagai atraksi di wilayah pantai juga sangat terkesan akan keaslian dan keasrian hutan Mentawai.

Kepulauan Mentawai memiliki garis pantai sepanjang 758 km. Potensi utama Kepulauan Mentawai adalah ombaknya yang bergulung-gulung dan sangat sesuai untuk dijadikan tempat selancar air (Surfing). Potensi Kepulauan Mentawai ini mulai terungkap ketika pada pertengahan 90-an, beberapa peselancar asal Australia berkunjung dan melihat ombak yang belum pernah mereka sangka ada di Mentawai. Para peselancar tersebut akhirnya menyebarluaskan penemuan dan beberapa dari mereka bahkan mendirikan beberapa resort pantai untuk melayani wisatawan manca yang ingin berselancar di Mentawai.

Posisi geografis Kepulauan Mentawai di lepas pantai Sumatera Barat memberi keuntungan tersendiri bagi pengembangan wisata olahraga ekstrem. Letaknya yang langsung Menghadap Samudera Hindia menganugerahi Kepulauan Mentawai ombak yang konsisten sepanjang tahun. Waktu antara April-Agustus yang bertepatan dengan libur musim panas di Eropa adalah waktu yang paling baik untuk berselancar.

Pada musim tersebut, ombak Mentawai bisa mencapai tinggi enam meter dan hal ini merupakan yang paling dicari oleh para peselancar air. Kepulauan Mentawai tercatat memiliki 400 titik selancar yang sering dijadikan lokasi berselancar oleh para surfer. Dari 400 titik selancar, 23 titik diantaranya memiliki ombak berskala internasional. Daerah tersebut tersebar antara lain di daerah Nyang-Nyang, Karang Bajat, Karoniki, Pananggelat dan Mainuk (Pulau Siberut), Katiet Basua (Pulau Sipoira) dan Pagai Utara (Pulau Sikakap).

Pengakuan yang diberikan oleh dunia internasional pada ombak mentawai bisa dilihat dari even selancar yang diadakan di kepulauan ini. Tiap tahun, Mentawai ditunjuk sebagai penyelenggara World Champions Surfing Series atau Seri Kejuaraan Dunia Selancar Air yang dijadwalkan tiap bulan Agustus. Dengan adanya kejuaraan ini, Mentawai bisa menjaring 3000 wisatawan asing pada 2007. Sebanyak 60% dari wisatawan yangdatang berasal dari Australia, 39% dari Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa, dan Asia. Tiap wisatawan rata-rata menghabiskan US$ 2.500 selama berselancar di Mentawai.

Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para peselancar, pengelola dan pemerintah daerah mengadakan beberapa fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang yang paling signifikan adalah ditetapkannya 60 spot ombak eksklusif yang tersebar di berbagai sudut pulau. Spot ombak eksklusif adalah tempat selancar yang dibatasi pemakainya maksimal 10 orang. Hal ini untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi ketika peselancar bertabrakan sewaktu beraksi.

Selain menetapkan spot ombak eksklusif, pengelola juga mendirikan resor-resor pantai dan berbagai fasilitas pendukung lain untuk mejamin kenyamanan wisatawan. Diantara resor yang ada di Kepulauan Mentawai, terdapat nama-nama antara lain Makaroni di Pulau Silabu, Kandui di Pulau Nyang Nyang, Saraina Kota Mentawai, serta Alloyta di Pulau Simakakang, dan Surfing Ground di Katiet. Selain penginapan bernuansa resort, restoran, bar, yang didesain khas Mentawai.
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini dinamai sedemikian menurut nama asli geografisnya. Kabupaten yang berbentuk kepulauan ini terletak ±150 km di Samudra Hindia yang terdiri dari kelompok pulau utama yaitu Pulau Siberut, Sipora, Kepulauan Pagai Utara, dan Kepulauan Pagai Selatan (masing-masing memiliki pulau-pulau kecil) yang dihuni oleh masyarakat suku Mentawai di lepas pantai Sumatra Barat.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 601 km² dan populasi 64.235 jiwa. Ibu kotanya berada di Tuapejat. Kabupaten ini terbagi menjadi empat kecamatan dan 40 desa.
Suku Mentawai adalah penghuni asli Kepulauan Mentawai. Sebagaimana suku Nias dan suku Enggano, mereka adalah pendukung budaya Proto-Melayu yang menetap di Kepulauan Nusantara sebelah barat. Daerah hunian warga Mentawai, selain di Mentawai juga di Kepulauan Pagai Utara dan Pagai Selatan. Suku ini dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari belum mengenal bercocok tanam. Tradisi yang khas adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial penggunanya.


Kepulauan Mentawai

Kepulauan Mentawai adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat Sumatera Barat. Pulau ini boleh dikatakan cukup tertinggal dalam hal pembangunan dari beberapa provinsi di Indonesia , tetapi di luar negeri orang malah lebih mengenal Mentawai dari pada kota Padang yang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Hal ini tentunya sangat ironis sekali karena dengan potensi pariwisata yang begitu besar tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Ombak yang terkenal rangking 3 di dunia setelah Hawaii dan Tahiti membuat daerah ini dijadikan tujuan surfing oleh orang-orang mancanegara. Belum lagi budaya serta keindahan alam lainnya yang sangat potensial untuk diekspos. Harusnya Mentawai dapat dijadikan tujuan pariwisata ke 2 setelah Bali bagi turis mancanegara. Coba perhatikan foto-foto dibawahi ini, jangankan turis mancanegara, kita orang lokalpun rasanya sangat mengagumi keindahan Mentawai.

[Image: 01ys1.jpg]
[Image: 01ys1.66125e3b4b.jpg]




[Image: 02gm9.jpg]

Minggu, 23 Oktober 2011

angklung harus dibudayakan.....

tahukah kamu negara pemesan angklung terbanyak ???


Dari surfei yang ada negara pemesan angklung terbanyak bukanlah indonesia. tapi korea dan malaysia. kita sebagai warga indonesia patut malu lantaran angklung sendiri merupakan salah satu alat musik tradisional negara kita. tapi kita sendirinya saja tidak melestarikan angklung sebagai warisan nusantora. 


kalau bukan kita yang melestarikannya siapa lagi ??????
.apa harus korea dan malaysia !!!!!!

angklung


Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat daribambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dariUNESCO sejak November 2010.

Daftar isi

  [sembunyikan

[sunting]Asal-usul

Anak-anak Jawa Barat bermain angklung di awal abad ke-20.
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohacisebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di JasingaBogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.[rujukan?]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

[sunting]Angklung Kanekes

Angklung di daerah Kanekes (kita sering menyebut mereka orang Baduy) digunakan terutama karena hubungannya dengan ritus padi, bukan semata-mata untuk hiburan orang-orang. Angklung digunakan atau dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang). Menabuh angklung ketika menanam padi ada yang hanya dibunyikan bebas (dikurulungkeun), terutama di Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero), dan ada yang dengan ritmis tertentu, yaitu di Kaluaran (Baduy Luar). Meski demikian, masih bisa ditampilkan di luar ritus padi tetapi tetap mempunyai aturan, misalnya hanya boleh ditabuh hingga masa ngubaran pare (mengobati padi), sekitar tiga bulan dari sejak ditanamnya padi. Setelah itu, selama enam bulan berikutnya semua kesenian tidak boleh dimainkan, dan boleh dimainkan lagi pada musim menanam padi berikutnya. Menutup angklung dilaksanakan dengan acara yang disebut musungkeun angklung, yaitu nitipkeun (menitipkan, menyimpan) angklung setelah dipakai.
Dalam sajian hiburan, Angklung biasanya diadakan saat terang bulan dan tidak hujan. Mereka memainkan angklung di buruan (halaman luas di pedesaan) sambil menyanyikan bermacam-macam lagu, antara lain: Lutung KasarungYandu BibiYandu SalaCeuk ArileuOray-orayanDengdangYari GandangOyong-oyong BangkongBadan KulaKokoloyoranAyun-ayunanPileuleuyanGandrung MangguRujak GadungMulung MuncangGilerNgaranggeongAceuknaMarengoSalak SadapurRangda NgendongCelementreKeupat Reundang,Papacangan, dan Culadi Dengdang. Para penabuh angklung sebanyak delapan orang dan tiga penabuh bedug ukuran kecil membuat posisi berdiri sambil berjalan dalam formasi lingkaran. Sementara itu yang lainnya ada yang ngalage (menari) dengan gerakan tertentu yang telah baku tetapi sederhana. Semuanya dilakukan hanya oleh laki-laki. Hal ini berbeda dengan masyarakat Daduy Dalam, mereka dibatasi oleh adat dengan berbagai aturan pamali (pantangan; tabu), tidak boleh melakukan hal-hal kesenangan duniawi yang berlebihan. Kesenian semata-mata dilakukan untuk keperluan ritual.
Nama-nama angklung di Kanekes dari yang terbesar adalah: indung, ringkung, dongdong, gunjing, engklok, indung leutik, torolok, dan roel. Roel yang terdiri dari 2 buah angklung dipegang oleh seorang. Nama-nama bedug dari yang terpanjang adalah: bedug, talingtit, dan ketuk. Penggunaan instrumen bedug terdapat perbedaan, yaitu di kampung-kampung Kaluaran mereka memakai bedug sebanyak 3 buah. Di Kajeroan; kampung Cikeusik, hanya menggunakan bedug dan talingtit, tanpa ketuk. Di Kajeroan, kampung Cibeo, hanya menggunakan bedug, tanpa talingtit dan ketuk.
Di Kanekes yang berhak membuat angklung adalah orang Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero). Kajeroan terdiri dari 3 kampung, yaitu Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Di ketiga kampung ini tidak semua orang bisa membuatnya, hanya yang punya keturunan dan berhak saja yang mengerjakannya di samping adanya syarat-syarat ritual. Pembuat angklung di Cikeusik yang terkenal adalah Ayah Amir (59), dan di Cikartawana Ayah Tarnah. Orang Kaluaran membeli dari orang Kajeroan di tiga kampung tersebut.

[sunting]Angklung Dogdog Lojor

Kesenian dogdog lojor terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitarGunung Halimun (berbatasan dengan jakartaBogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung karena kaitannya dengan acara ritual padi. Setahun sekali, setelah panen seluruh masyarakat mengadakan acara Serah Taun atau Seren Taun di pusat kampung adat. Pusat kampung adat sebagai tempat kediaman kokolot (sesepuh) tempatnya selalu berpindah-pindah sesuai petunjuk gaib.
Tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama. Secara tradisi mereka mengaku sebagai keturunan para pejabat dan prajurit keraton Pajajaran dalam baresan Pangawinan (prajurit bertombak). Masyarakat Kasepuhan ini telah menganut agama Islam dan agak terbuka akan pengaruh modernisasi, serta hal-hal hiburan kesenangan duniawi bisa dinikmatinya. Sikap ini berpengaruh pula dalam dalam hal fungsi kesenian yang sejak sekitar tahun 1970-an, dogdog lojor telah mengalami perkembangan, yaitu digunakan untuk memeriahkan khitanan anak, perkawinan, dan acara kemeriahan lainnya. Instrumen yang digunakan dalam kesenian dogdog lojor adalah 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar. Keempat buah angklung ini mempunyai nama, yang terbesar dinamakan gonggong, kemudian panembal, kingking, dan inclok. Tiap instrumen dimainkan oleh seorang, sehingga semuanya berjumlah enam orang.
Lagu-lagu dogdog lojor di antaranya Bale AgungSamping HideungOleng-oleng PapangantenSi Tunggul KawungAdulilang, dan Adu-aduan. Lagu-lagu ini berupa vokal dengan ritmis dogdog dan angklung cenderung tetap.

[sunting]Angklung Gubrag

Angklung gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung).
Dalam mitosnya angklung gubrag mulai ada ketika suatu masa kampung Cipining mengalami musim paceklik.

[sunting]Angklung Badeng

Badeng merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut. Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam. Tetapi diduga badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah badeng dipercaya berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini sekitar abad ke-16 atau 17. Pada masa itu penduduk Sanding, Arpaen dan Nursaen, belajar agama Islam ke kerajaan Demak. Setelah pulang dari Demak mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu sarana penyebaran Islam yang digunakannya adalah dengan kesenian badeng.
Angklung yang digunakan sebanyak sembilan buah, yaitu 2 angklung roel, 1 angklung kecer, 4 angklung indung dan angklung bapa, 2 angklung anak; 2 buah dogdog, 2 buah terbang atau gembyung, serta 1 kecrek. Teksnya menggunakan bahasa Sunda yang bercampur dengan bahasa Arab. Dalam perkembangannya sekarang digunakan pula bahasa Indonesia. Isi teks memuat nilai-nilai Islami dan nasihat-nasihat baik, serta menurut keperluan acara. Dalam pertunjukannya selain menyajikan lagu-lagu, disajikan pula atraksi kesaktian, seperti mengiris tubuh dengan senjata tajam.
Lagu-lagu badeng: LailahailelohYa’tiKasrengYautikeLilimbunganSolaloh.

[sunting]Buncis

Buncis merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya terdapat di Baros (Arjasari, Bandung). Pada mulanya buncis digunakan pada acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi pada masa sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan hal-hal berbau kepercayaan lama. Tahun 1940-an dapat dianggap sebagai berakhirnya fungsi ritual buncis dalam penghormatan padi, karena sejak itu buncis berubah menjadi pertunjukan hiburan. Sejalan dengan itu tempat-tempat penyimpanan padi pun (leuit; lumbung) mulai menghilang dari rumah-rumah penduduk, diganti dengan tempat-tempat karung yang lebih praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Padi pun sekarang banyak yang langsung dijual, tidak disimpan di lumbung. Dengan demikian kesenian buncis yang tadinya digunakan untuk acara-acara ngunjal (membawa padi) tidak diperlukan lagi.
Nama kesenian buncis berkaitan dengan sebuah teks lagu yang terkenal di kalangan rakyat, yaitu cis kacang buncis nyengcle..., dst. Teks tersebut terdapat dalam kesenian buncis, sehingga kesenian ini dinamakan buncis.
Instrumen yang digunakan dalam kesenian buncis adalah 2 angklung indung, 2 angklung ambrug, angklung panempas, 2 angklung pancer, 1 angklung enclok. Kemudian 3 buah dogdog, terdiri dari 1 talingtit, panembal, dan badublag. Dalam perkembangannya kemudian ditambah dengan tarompet, kecrek, dan goong. Angklung buncis berlaras salendro dengan lagu vokal bisa berlaras madenda atau degung. Lagu-lagu buncis di antaranya: Badud, Buncis, Renggong, Senggot, Jalantir, Jangjalik, Ela-ela, Mega Beureum. Sekarang lagu-lagu buncis telah menggunakan pula lagu-lagu dari gamelan, dengan penyanyi yang tadinya laki-laki pemain angklung, kini oleh wanita khusus untuk menyanyi.
Dari beberapa jenis musik bambu di Jawa Barat (Angklung) di atas, adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan angklung, yang terdiri atas: Angklung Buncis (Priangan/Bandung), Angklung Badud (Priangan Timur/Ciamis), Angklung Bungko (Indramayu), Angklung Gubrag (Bogor), Angklung Ciusul (Banten), Angklung Dog dog Lojor (Sukabumi), Angklung Badeng (Malangbong, Garut), dan Angklung Padaeng yang identik dengan Angklung Nasional dengan tangga nada diatonis, yang dikembangkan sejak tahun 1938. Angklung khas Indonesia ini berasal dari pengembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang bernada lima (salendro atau pelog) oleh Daeng Sutignaalias Si Etjle (19081984) diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi) sehingga dapat memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.

Selasa, 18 Oktober 2011

PILIH KOMODO - Komodo Kita, Keajaiban Dunia

PILIH KOMODO - Komodo Kita, Keajaiban Dunia

komodo

KOMODO, MEGA PREDATOR MENUJU PUNCAK KEAJAIBAN
Orang banyak menyebutnya kerabat dinosourus dari Timor. Dulu bahkan ada yang mengira sebagai naga raksasa yang menyeramkan. Bukan sekedar dongeng atau mitos, inilah bukti kebenarannya. Komodo, satu-satunya warisan dan saksi purbakala yang masih bertahan hingga kini hanya dapat dijumpai di Taman Nasional Komodo, yang terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ciri Fisik Komodo
Komodo menyandang nama latin Varanus komodoensis merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2 hingga 3 meter. Penduduk setempat menyebutnya dengan nama Ora, dikenal juga dengan sebutan naga komodo (komodo dragon) dan biawak komodo ( komodo monitor). Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina. Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram. Lebih dari itu, fauna yang dapat melihat sampai 300 meter ini bahkan sering mempunyai bobot tubuh lebih besar bila dipelihara di penangkaran. Tercatat spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang 3,13 meter dan berat 166 kilogram. Panjang cakar mencapai 10 cm. Perenang yang baik dan bisa menyelam dalam air sampai kedalaman 5 meter. Satwa yang tidak punya kemampuan untuk mendengar ini mempunyai inteligensi yang bagus, terlihat pada saat berburu atau mencari mangsa, dan itu bukan berasal dari hidung melainkan dari lidahnya yang selalu menjulur keluar untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli. Bahkan lebih dahsyat lagi, sang predator puncak ini dianugrahi bisa dan air liur yang mematikan. Bila ada mangsa seperti rusa, kerbau atau babi hutan yang terkena gigitan komodo, maka pada umumnya korban naas ini hanya akan bertahan hidup selama satu minggu dan langsung binasa. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa komodo lainnya.
Regenerasi Komodo

Sebagai hewan dalam kelas reptil, komodo berkembang biak dengan bertelur. Musim kawin berlangsung antara bulan Juli hingga Agustus. Komodo jantan akan bertempur memperebutkan betina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di tanah untuk bertelur. Sekali bertelur umumnya komodo mengeluarkan 15-30 butir telur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak komodo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kalibalisme dari komodo dewasa.
Fakta mengejutkan pun terkuak. Menambah daftar keajaiban satwa pelintas zaman ini. Penelitian di London membuktikan komodo dapat beregenerasi dengan cara partenogenesis, yakni pembuahan yang terjadi tanpa adanya perkawinan. Namun disinyalir proses dari partenogenesis ini akan selalu menghasilkan seekor komodo jantan. Dan ini mungkin merupakan salah satu cara guna melindungi komodo dari ancaman kepunahan.
Evolusi dan Sejarah Komodo
Sekitar 40 juta tahun silam di Asia, muncul spesies komodo yang dimulai dengan marga veranus, yang kemudian bermigrasi ke Australia. Selanjutnya 15 juta tahun yang lalu para biawak raksasa ini kemungkinan bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang, karena pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara. Komodo diyakini berevolusi dari nenek moyang Australia sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluas penyebarannya sampai sejauh Timor.
Ketika tahun 1910 armada kapal Belanda menemukan makhluk misterius yang diduga "Naga" mendiami wilayah Kepulauan Sunda Lesser. Selanjutnya oleh Letnan Steyn Van Hensbroek, seorang penjabat Administrasi Kolonial Belanda di kawasan Flores temuan ini ditindaklanjuti. Pada tahun 1912, Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor
mempublikasikan komodo kepada dunia lewat papernya. Dalam pemberitaannya, Ouwens memberi saran nama kadal raksasa " Varanus komodoensis" untuk komodo, sebagai pengganti julukan Komodo Dragon (Naga Komodo). Dipercaya sebagai hewan unik dan langka, pada tahun 1915 pemerintah Belanda akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi.
Habitat, Konservasi, dan Ekowisata
Hidup di padang savana yang gersang nan tandus, komodo membentuk negerinya sendiri di Taman Nasional Komodo, dan tersebar di Pulau Komodo (1700 ekor), Pulau Rinca (1300 ekor), Pulau Gili Montang (100 ekor), serta Gili Dasami (100 ekor). Hewan titisan era jurasic yang menyukai tempat panas ini akan menjaga panas tubuhnya di malam hari dengan membuat sarang dalam lubang sedalam 1-3 meter.
Dengan populasi yang kian menyusut, menyeret komodo masuk dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of the Nature). Perubahan iklim akibat ulah tangan usil manusia seperti pembabatan serta pembakaran hutan liar, limbah bahan pertambangan, dapat mengancam keberlangsungan hidup mega reptil ini. Ditambah lagi kecerobohan manusia dalam berburu rusa secara berlebihan, dapat membahayakan keseimbangan ekosistem di kawasan pulau komodo. Oleh karena itu pemerintah pada tahun 1980 menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai wilayah konservasi. Selanjutnya sebagai pengakuan dunia atas kekayaan alam ini, kawasan seluas 1.817 kilometer persegi ini dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biosfir pada tahun 1986 serta Situs Warisan Dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991.
Taman Nasional Komodo yang lebih populer dengan sebutan Pulau Komodo menyimpan berjuta pesona panorama alam dan keunikan tersendiri. Kawasan di Kabupaten Manggarai Barat ini selain terdapat hutan savana, juga terdapat hutan tropis musim yang di dominasi pohon lontar (Borassus flabellifer), hutan bakau serta terumbu karang. Bukan hanya itu, perairan di Pulau Komodo dengan luas 1.214 kilo meter merupakan salah satu kawasan laut terkaya di dunia. Keindahan pemandangan bawah laut yang eksotik,ribuan spesies ikan hias, gunung laut, bunga karang, terumbu karang dan teluk semi tertutup menambah panjang barisan andalan potensi wisata di tanah komodo ini. Keindahan bahari ini begitu sempurna mengingat perairan ini merupakan migrasi 5 jenis paus, 10 lumba-lumba dan duyung.
Satwa warisan purba berikut hamparan keindahan alam yang luar biasa di belahan timur bumi pertiwi memang merupakan suatu keajaiban sesungguhnya. Hingga saat ini, komodo masih berkompetisi meraih gelar bergengsi di ajang Internasional untuk masuk dalam 7 Keajaiban Dunia Baru (new7wonders).
Ayoo cepat...berikan cinta untuk negeri dengan sumbangsih suaramu. Satu suara sangat berarti selamatkan ribuan komodo dan mengangkat citra bangsamu.
Sumber :
  • Wikipedia
  • Taman Nasional Komodo
  • Wartasemesta
 Pariwisata Indramayu         




Ditulis oleh Remaja   
Sabtu, 19 Maret 2011 18:25
Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup potensial karena kekayaan alam, tradisi, seni dan budaya serta sejarah. Beberapa potensi pariwisata telah dikembangkan namun masih banyak yang belum tergarap secara maksimal padahal potensi-potensi tersebut merupakan asset daerah sebagai daya tarik investasi di bidang pariwisata. Obyek Wisata di Kabupaten Indramayu terdiri dari wisata alam, wisata agro, wisata ziarah, wisata rohani dan wisata kuliner.



1.  WISATA ALAM
a. Pulau Biawak
Pulau ini sebagai objek wisata bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terumbu karang yang asri. Pasir putih tanaman bakau dan mangrove yang cukup lengkap jenisnya, koloni biawak dan menara mercusuar yang di bangun oleh ZN. Willem pada tahun 1872 mempunyai daya tarik hyistoris terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan bangunan - bangunan kuno. Aktivitas rekreasi yang dapat di lakukan di Pulau Biawak ini adalah selam, mancing, snorkeling dan wisata petualangan. Pulau biawak mempunyai luas 120 ha terletak 40 km sebelah utara Kota Indramayu yang dapat di jangkau dengan perahu nelayan.

b.. Pantai
Di Indramayu ada beberapa pantai yang dapat di jadikan tempat rekreasi antara lain Pantai Tirtamaya, Pantai Glayem di Kecamatan Junti nyuat: Pantai Balongan Indah di Kecamatan Balongan: dan Pantai Eretan di Kecamatan Kandanghaur . Pantai - pantai tersebut memiliki daya tarik tersendiri selain sebagai wisata bahari, pantainya yang indah juga tempat merapatnya prahu-prahu nelayan.
Pantai Eretan, mempunyai sejarah tersendiri karena Pantai ini pada tahun 1942 merupakan tempat mendaratnya tentara jepang.
.   Pantai Tirtamaya adalah salah satu tempat yang banyak di kunjungi oleh para wisata, selain sebagian pemandian yang aman juga mempunyai panorama yang indah terutama pada saat terbit dan terbenamnya matahari pantai ini terletak di Juntinyuat.

c . Situ
>. Situ Bojong Sari
Merupakan lokasi wisata yang ada di pusat kota Indramayu. Situ ini memiliki luas permukaan air ± 6ha yang di lengkapi dengan sarana wisata air seperti water boom, sepeda air, perahu wisata dan olah raga dayung. situ bojong sari ini juga cocok untuk aktivitas mancing dan berkemah.

> . Situ Bolang
Terletak di desa Jatisura Kecamatan cikedung ± 20 km dari kota Indramayu dan  Situ bolang ini merupakan salah satu wisata alternatif dengan suasana nyaman dan tenang yang di dukung nuansa pedesaan dengan panorama pesawahan dan pepohonan.

> . Situ Brahim
Situ ini terletak di desa babadan Kecamatan sindang.

>. Waduk Cipancuh
Waduk yang terletak di cipancuh Kecamatan haurgelis.
d.. Koloni Kera Banjar
Objek wisata ini terletak di desa bulak Kecamatan jatibarang  sekitar 17 km dari kota Indramayu dan objek ini banyak di kunjungi wisatawan karena keunikannya yaitu terdapat koloni kera yang sejak jaman dahulu sampai sekarang berjumlah 41 ekor.

2. Wisata Agro
Sebagai daerah yang banyak hutan kayu putih Kabupaten Indramayu memiliki obyek Wisata Agro yang menarik yang terletak di Kecamatan Cikedung, di mana dapat di lihat mulai dari proses penanaman, pemeliharahaan sampai produksi kayu putih berupa minyak kayu putih.  Wisata agro lainnya di Desa Cemara  Kecamatan Losarang dan Desa Cangkring.

3. Wisata Ziarah
a.. Situs Makam Raden Arya Wiralodra
Raden Arya Wiralodra merupakan pendiri kota Indramayu. Makam wiralodra ini terletak di Desa Sindang (lapangan krapyak) Kecamatan sindang sekitar 500 m sebelah barat Pendopo Kabupaten Indramayu.

b. Situs Makam Selawe
Situs ini terletak di Desa Dermayu Kecamatan Sindang sekitar 1 km dari pusat kota Indramayu. Di  makam selawe tersebut terdapat makam Pangeran Guru dari Palembang, salah seorang penantang Nyi Endang Darma juga 24 makam muridnya.

c.. Situs Makam Buyut Tambi
Situs makam ini berada di DesaTambi Kecamatan Sliyeg. sekitar 20 km dari kota Indramayu .
4. Wisata Rohani
  • Wisata Rohani Ma’had Al Zaetun
Adalah sebuah Pesantren Modern terbesar dan termegah di Asia Tenggara dengan luas keseluruhan komplek Pesantren tersebut sekitar 1.200 ha, terletak di Desa Mekar Jaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indrarmayu, Pondok Pesantren Terpadu tersebut menjadi pusat pendidikan dan pengembangan budaya perdamaian dengan berbagai kelengkapan fasilitasnya merupakan tonggak sejarah yang mengimplementasikan suatu kenyataan pembangunan berwawasan lingkungan.

  1. WISATA KOTA
a.Alun-alun
Merupakan Pusat Kota atau biasa disebut Alun-alun, sekaligus sebagai pusat penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pada sore hari kawasan ini menjadi ramai..

2.Tugu Kijang atau Bunderan Kijang
Berdiri tegak di persimpangan jalan masuk kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran sejarah dari Kijang emas yang menuntun Raden Aria Wiralodra dan menunjukkan arah letak lembah Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten Indramayu.

3.Tugu Mangga
Terletak dipersimpangan lima jalan masuk kota Indramayu dari arah Jakarta. Tugu ini menggambarkan bahwa Kota Indramayu sebagai penghasil mangga yang menjadi trade mark Kabupaten Indramayu.

4.Masjid Agung
Merupakan karya arsitek beretnis China dimana Masjid Agung ini terletak di pusat Kota berdampingan dengan Pusat Pemerintahan/ Pendopo Indramayu.

5.Kilang Minyak Balongan
Merupakan sumber minyak dan gas yang terletak + 6 KM dari pusat kota Indramayu, yang dikelola oleh Pertamina UP VI. Sebagai tempat proses pengolahan minyak mentah menjadi bensin, solar, minyak tanah dan lainnya adalah merupakan daya tarik untuk melakukan wisata Iptek (Ilmu Pengetahuan & Teknologi) ke Indramayu. Keberadaan potensi minyak dan gas di Indramayu telah diprediksi oleh Raden Aria Wiralodra yang ditulis dalam Bahasa Sangsekerta dan kini tertuang dalam Prasasti Aria Wiralodra.

FASILITAS PENUNJANG KEPARIWISATAAN
Fasilitas penunjang kepariwisataan yang terdapat di Indramayu adalah Hotel/Penginapan:
1. Hotel New Trisula (Jl Panjaitan No 77 Indramayu)
2. Hotel Wiwi Perkasa ! , 2  (Jl Tridaya No 2 Indramayu)
3. Hotel Prima (Jl Panjaitan No 56 Indramayu)
4. Hotel Handayani (Jl Kembar – Bojongsari Indramayu)
5. Hotel Garuda 1, 2, 3  (Jl Sudirman/ Bunderan Kijang Indramayu)
6. Wisma Rini  (Jl. Sudirman Indramayu)
7. Penginapan Kopsuka (Jl MT Haryono Indramayu)
8. Hotel Banjarsari (Jl Banjar Jatibarang)
9.  Hotel Prambanan (Jl Siliwangi Jatibarang)
10.Hotel Aneka Baru (Jl Siliwangi Jatibarang)
11.Hotel Sejahtera Abadi (Jl Raya Bulak Jatibarang)
12.Hotel Sederhana Baru (Jl Tuparev Jatibarang)
13.Hotel Flamingo (Jl By Pass Losarang- Ds Santing – Kec gLosarang)
14.Hotel Bunga Indah (Jl By Pass Losarang)
15.Hotel Sariratu (Jl Raya Santing – Losarang)
16.Hotel Dharma Wisata (Jl Raya Patrol Kecamatan Sukra)
17.Hotel Tirtaloka (Jl Tirtaloka Haurgeulis)
18.Penginapan Purnama (Jl Jati – Haurgeulis)
19.Penginapan Sampurna (Jl Desa Sukajati- Haurgeulis).







Minggu, 16 Oktober 2011

gending pemanggil kuntilanak

Asal-Usul Batu Ponari....wmv

Babi Ngepet is a boar or swine demon in Javanese mythology.[1][2][3] According to the local myth, the creature is believed to be the manifestation of a person that practicing pesugihan babi black magic. Pesugihan is derived from Javanese word sugih means "rich". It is a kind of magic to help people to become rich instantly, but in exchange he or she must sacrifice something, in this case they must sacrifice their humanity; allowed themself to be transformed as a boar for a period of time, or some believed that they allowed themself to be possessed by a boar demon. The trans human-animal transformation is similar to shapeshifting or werewolf concept in the west.
Some of the myths told about a man in black robes covering his body before miraculously turning into this creature. The method is after the transformation the boar demon roaming around the village and scratching its body against the wall, door, cupboard, or furniture. Magically the belongings of the villagers, such as money, gold, and jewellery will be disappeared and magically carried away by the Babi Ngepet. If the mission went successful, when the Babi Ngepet safely returned home and transformed back into their human form, the black robes will filled with the stolen money or jewellery.
The person that practice Babi Ngepet black magic needs an assistance from other person. The assistant task is to stay home and guard the candle floating on a basin of water alight, while the Babi Ngepet is in its action. If the fire on the candle is shaking, fading or almost off, it is the sign that the Babi Ngepet is in danger caught in action by villagers or turned back into his human form. Because of this beliefs, Javanese villagers often chasing or even killing boar or pig wandering around the village in the night.



Hantu di Jalan Babakan Siliwangi Bandung

Kategori : Umum    kirim ke lintasberita.com  ShareThis  Bookmark & Share
 
Jalan raya di mana pun, utamanya di luar kota, pada ruas tertentu sering dinilai wingit. Dianggap menjadi tempat nyaman untuk ‘main-main’ arwah penasaran. Terutama di ruas-ruas jalan rawan kecelakaan. Misal jalan naik-turun amat tajam, jalan sempit tapi ramai, tikungan maut, persimpangan kereta api, jalan lurus panjang dan sebagainya. Mulanya jumlah arwah penasaran itu cuma satu dua, karena sering memakan korban, makin bertambah ‘penghuninya’. Tapi meski sudah banyak teman, ‘boneka’ cilik di Jl Babakan Siliwangi Bandung, suka mengganggu pemakai jalan.
TEMPAT angker ada di mana saja. Tak terkecuali di ruas jalan bekas terjadinya kecelakaan yang menelan korban nyawa manusia. Kalau kejadiannya amat mengerikan, sampai ada korban hancur sewalang-walang tubuhnya, misalnya, bisa saja arwahnya terus penasaran mencari sisa-sisa tubuhnya yang belum ketemu. Kalau arwah tersebut kebetulan tensinya meninggi bisa saja lalu mencari sasaran lain, misal pemakai jalan di ‘wilayahnya.
Seperti yang terjadi di jalan Babakan Siliwangi Bandung belakangan. Banyak pengendara enggan melewati jalan itu di malam hari. Terutama setelah santer terdengar jalan itu makin wingit. Di jalan terusan menuju Bogor itu kerap muncul hantu ‘boneka’ yang suka memperlihatkan diri kepada pemakai jalan.
Apalagi bila saat melewatinya membawa anak kecil. Biasanya, yang lebih dulu melihat ‘boneka’ itu adalah si anak. Menurut cerita beberapa warga, suatu malam hantu itu pernah melayang-layang di tengah keramaian jalan. Hantu itu berbentuk boneka panda kecil. Menurut cerita warga di sekitar lokasi, boneka itu adalah milik gadis kecil bernama Uci usia 2 tahun yang meninggal akibat tabrak lari pada tahun 1981.
Ketika itu, Uci kecil manis sedang bersama keluarganya akan menikmati makan malam di jalan Siliwangi. Setelah memarkir mobil, keluarga itu lalu menyeberang ke sebuah rumah makan.
Tapi sampai di tengah jalan, dari arah Cihampelas melaju kencang sebuah mobil. Karena letak rumah makan persis berada di tikungan, maka sopirnya tak sempat menginjak rem. Tabrakan tak terelakkan. Keempat orang itu terpental dan mengalami luka parah ! Eh, pengemudi tidak turun menolong, tapi malah tancap gas!
Selama dalam perawatan di rumah sakit St Carolus Bandung, Uci kecil terus mengigau mencari boneka panda kesayangannya. Boneka itu sedang didekap saat terjadi kecelakaan. Keluarga Uci pun berusaha mencarinya. Namun tidak pernah ketemu. Seminggu dalam perawatan, Uci yang kemudian koma, akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sejak kecelakaan itu, jalan Babakan Siliwangi hingga sekarang sepi dari pengguna jalan. Hal ini pun berdampak pada restoran Siliwangi. “Restoran ini jadi sepi, tidak seperti dulu. Dulu terkenal enak makanannya, nyaman suasananya.
Tapi sekarang terkenal angkernya. Orang jadi enggan ke sini,” kata Wahyu karyawan restoran Siliwangi.
Menurut Wahyu, hantu itu malah sering mengganggu di lingkungan restorannya. Juga malang melintang di Jl Babakan Siliwangi. Padahal jalan itu satu-satunya ruas menuju restoran tempat Wahyu bekerja. “Pertama mengganggu juga di restoran ini,” katanya. Ceritanya, boneka panda kecil berwarna coklat tiba-tiba berada dalam ruangan menjelang restoran tutup lepas tengah malam.
Dikira boneka tertinggal milik tamu, lalu Wahyu akan mengambilnya untuk disimpan. Tapi Wahyu kontan njenggirat ketika boneka itu bisa turun sendiri dari kursi dan kemudian berjalan santai keluar.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Rochim, juru parkir restoran tersebut, juga disatroni hantu boneka panda. Ketika dia akan menutup pintu gerbang halaman parkir, dia melihat boneka panda tergeletak. Ketika akan diambil, lhadallah, boneka itu bisa njrunthul. Rochim terkesiap. Apalagi setelah melihat boneka itu berlari menghampiri seorang gadis kecil. Setelah dekat boneka itu pun langsung didekap si gadis.
Meski masih dihantui rasa takut, Rochim iba ketika melihat gadis cilik cantik itu menangis menyayat hati. “Siapa saja yang mendengar tangisannya pasti akan trenyuh,” katanya. Gadis itu tiba-tiba menghilang. Dengan perasaan takut Rochim cepat meninggalkan halaman parkir.
Beberapa sumber mengatakan, boneka milik Uci yang gentayangan sebenarnya tidak bermaksud untuk mengganggu pengguna jalan Babakan Siliwangi. Kemunculannya yang hampir tiap hari dinilai untuk memperingatkan kepada setiap pengguna jalan agar berhati-hati bila lewat tikungan tesebut. Sebagian lagi mengatakan, pemunculan boneka panda antara lain untuk mencari tuannya. Banyak orang menuturkan pengalamannya, pernah ditemui hantu boneka itu saat makan di Restoran Siliwangi. Tak sedikit anak-anak para pengunjung restoran itu mengaku sering melihat gadis kecil sedang menangis sambil memeluk boneka panda. Yang membuat trenyuh, malah ada anak seorang tamu sampai menangis saat bercerita kepada orangtuanya. Anak itu mengira gadis cilik yang berada di bawah pohon di tikungan Jl Babakan Siliwangi adalah gadis yang sedang hilang.

Kisah Mistis Bung Karno dan Pusaka Gaib

Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.

Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.

Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.

Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri.

"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.

Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"

Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.

Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.

"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"

Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.

Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.

Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.

Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.

Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.

Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.

Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal

1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.

2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.

3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.

4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.

Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.

Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.

Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.

Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.

"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.

Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.

Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.

Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.

Dalam kisah ini bisa diaambil kesimpulan bahwa, segala sesuatunya bisa bermanfaat, apabila disertai kerja keras dan tetap memegang penghormatan dalam menggunakan apapun yang bersifat gaibiyah, bukan malah sebaliknya, digunakan terhadap tujuan yang kurang bermanfaat atau banyaknya berandai- andai yang mengakibatkan kita jadi malas.

Kisah ini sudah mendapatkan ijin dari Ahlul Khosois, Habib Umar bin Yahya, Pekalongan, habib Nawawi Cirebon, Habib Nur, Indramayu dan Mbah Moh, dari Pertanahan Kebumen Jawa Tengah. Semoga yang kami uraikan tadi bisa diambil hikmah dan manfaatnya.

lombok indonesia

Pantai Senggigi Lombok


senggigi sail beachJika Anda pernah membayangkan tubuh Anda terbaring di pinggir pantai indonesia, di atas pasir putih yang indah, ditaburi pemandangan alam yang serba eksotis, serta dihujani cahaya mentari yang menghangatkan tubuh, maka tak salah jika Anda menyempatkan diri berekreasi dan ber wisata Pantai ke Senggigi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pantai yang terletak 12 kilometer di sebelah barat laut Kota Mataram ini memang merupakan obyek wisata yang terkenal dengan keindahan dan kealamian pantainya.
Masyarakat sering menyejajarkan keindahan pantai ini dengan pantai-pantai ternama di Pulau Bali, seperti Kuta, Legian, dan Sanur. Bahkan, keindahan Pantai Senggigi sering dilukiskan melebihi pantai-pantai tersebut, karena kondisinya yang jauh lebih nyaman dan tenang. Mungkin hal ini terkait dengan belum maraknya kedatangan turis mancanegara di pantai ini.
Sebagai kawasan wisata pantai andalan Propinsi Nusa Tenggara Barat, Senggigi masih relatif alami dan terjaga kebersihannya. Pantainya yang masih asri, debur ombaknya yang tak terlalu besar, dan keindahan pemandangan bawah lautnya, semakin menegaskan bahwa pantai yang membentang sekitar 10 kilometer ini merupakan tempat idaman bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melupakan sejenak rutinitas keseharian dan suasana hiruk-pikuk kota.
Pantai Senggigi kini mulai dilirik oleh para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, karena daerahnya yang relatif perawan dan juga informasi yang telah meluas mengenai keberadaannya. Dengan bertambahnya minat dan antusiasme wisatawan ke Pantai Senggigi, pemerintah daerah setempat dan perusahaan sewasta makin giat membangun dan membenahi segala prasarana, agar para wisatawan makin tertarik untuk mengunjungi pantai ini.
pantai senggigi
Keistimewaan
Mengunjungi Senggigi di Pulau Lombok mungkin perlu dijadikan agenda wisata tersendiri bagi wisatawan yang menyukai keindahan dan kesejukan alam. Bayangkan saja, saat memasuki kawasan pantai, wisatawan dengan segera akan tersapu-lembut oleh semilir angin yang berhembus di sepanjang gugusan pantai di Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini. Suasana segar, nyaman, dan indah seolah menyapa wisatawan di awal kunjungannya. Saat telah berada di pinggir pantai, mata para wisatawan akan disuguhi oleh eksotisme pantai berlatar pesona ombak yang saling berkejaran, pasir putih yang menghampar, dan ribuan binatang kecil yang menyebar di hamparan pasirnya, serta lanskap Gunung Agung di pulau seberangnya (Pulau Bali).
Senggigi memang menawarkan pesona pantai yang khas. Suasana alami yang belum banyak dijejali oleh turis asing, seolah menjadi penanda beda pantai ini dengan pantai-pantai di Bali. Ini tentu memberi nuansa tersendiri bagi para pengunjung. Tak aneh, pantai ini kini dijadikan tujuan alternatif baru para wisatawan yang merindukan suasana kesenyapan alami yang menentramkan.
pantai sengigigi
Ada banyak aktivitas wisata yang dapat dilakukan pengunjung di pantai ini, seperti berenang, bermain air, menyelam, snorkeling, berjemur, dan bermain–main membuat istana pasir. Jika mentari sore telah mulai meredup, wisatawan dapat juga meluangkan waktunya untuk sekedar berjalan santai dengan bertelanjang kaki menelusuri pinggir pantai, duduk di hamparan pasir dengan mangamati biru-hijau air laut, atau bersantai di gerai hotel pinggir pantai sembari menunggu sunset tiba. Bagi pengunjung yang ingin berenang atau sekedar bermain air, disarankan untuk lebih berhati-hati, karena di pinggir pantai banyak terdapat karang-karang runcing yang cukup membahayakan kaki.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi, sempatkanlah mengamati Pura Batu Bolong. Saat berjalan menyusuri pinggir Pantai Senggigi, kurang lebih sekitar setengah jam, wisatawan akan menemukan sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di pinggir pantai. Pura inilah yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Pura Batu Bolong. Menurut legenda setempat, dahulu kala di pura ini sering diadakan pengorbanan seorang perawan, sebagai sajian makanan untuk Ikan Hiu yang tinggal di pantai. Legenda lain mengatakan, pura ini juga merupakan tempat para wanita menerjunkan dirinya ke laut karena patah hati.
pura batu bolong
Hal lain yang menarik untuk dilakukan adalah menyusuri Senggigi pada malam hari, khususnya saat purnama tiba. Pengunjung akan menemui banyak orang/warga sekitar yang memanfaatkan hangatnya pasir Senggigi untuk terapi kesehatan. Mereka mengubur sebagian atau seluruh tubuh sampai leher selama 2—3 jam, sembari mendengarkan deburan ombak yang memecah kesunyian. Terapi ini diyakini masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti pegel linu hingga kelumpuhan. Jika tertarik dengan aktivitas ini, wisatawan dapat ikut bergabung dan mencobanya.
Untuk urusan perut, wisatawan dapat mencoba kelezatan jenis-jenis hidangan/sajian makanan khas Lombok di restoran-restoran yang berjajar rapi di pinggir pantai. Harganya bervariasi mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 300.000 per orang (Desember 2008). Tentu, bersantap ria di pinggir pantai diterangi semburat cahaya bulan dan dihibur oleh orkestra debur ombak pantai sungguh sayang jika dilewatkan begitu saja. Yang tak kalah menarik, wisatawan jangan sampai lupa untuk mencicipi sajian makanan khas Lombok yakni Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung. Hampir tiap restoran di Pantai Senggigi, atau di Lombok secara umum, menyediakan sajian masakan ini. Sambil menyantap Ayam Taliwang atau Plecing Kangkung, wisatawan akan dihibur dengan kesenian khas Lombok, berupa musik dan tari. Bahkan jika tak keberatan, pengunjung juga boleh ikut menari bersama dalam nuansa kegembiraan dan kekeluargaan.
Selain itu, untuk oleh-oleh, wisatawan juga jangan lupa membeli mutiara dan kain tenun dengan berbagai motif dan warna. Mutiara yang telah dirangkai menjadi perhiasan yang indah dan menawan mata ini banyak ditemui di kios-kios pinggir pantai. Namun, jika berkeinginan untuk merangkai sendiri mutiara-mutiara ini, wisatawan bisa membeli butiran mutiara polos. Mutiara polos ini biasanya dijajakan dalam bentuk kalung yang terdiri dari banyak mutiara. Mutiara-mutiara tersebut dapat disusun sendiri sesuai bentuk perhiasan yang diinginkan.
Setelah puas menikmati keindahan alam Pantai Senggigi, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan wisatanya menuju tempat-tempat wisata yang tak jauh dari lokasi pantai, antara lain, tiga Gili (pulau kecil): yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, Pantai Kerandangan, dan Pantai Batu Layar. Batu Layar adalah tempat suci bagi para penganut Islam Wetu Telu di Pulau Lombok (suku Sasak).
senggigi lombok night
Lokasi
Pantai Senggigi terletak di sebelah barat laut Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia.
Akses
Menuju kawasan Pantai Senggigi cukup mudah, karena telah ada pelabuhan dan bandara di Pulau Lombok. Apabila bertolak dari Pulau Bali, wisatawan dapat berangkat dari Pelabuhan Karang Asem menggunakan kapal feri menuju Senggigi, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan. Jarak tempuh ini bisa dipangkas apabila menggunakan pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai Denpasar menuju Bandara Selaparang di Mataram (Ibu Kota NTB), yang hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit saja.
Selain dari Pelabuhan Karang Asem, wisatawan juga dapat berangkat dari Pelabuhan Padang Bay di Bali menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok. Dalam perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan panorama alam yang indah dan juga munculnya ikan lumba-lumba yang saling berkejaran mengikuti kapal. Perjalanan Padang Bay—Lembar dengan kapal feri memakan waktu sekitar 4 jam. Setelah sampai di Pelabuhan Lembar, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Kota Mataram. Dari Kota Mataram, Pantai Senggigi berjarak 11 kilometer dan dapat ditempuh menggunakan taksi dan kendaraan umum lainnya.
Selain jalur laut, wisatawan juga dapat menuju Pantai Senggigi dengan menggunakan jalur penerbangan udara dari kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta. Dengan menggunakan pesawat terbang dari salah satu kota tersebut, wisatawan akan sampai ke Bandara Selaparang, Mataram. Dari bandara ini wisatawan dapat langsung menuju kawasan Pantai Senggigi.
senggigi beach lombok
Akomodasi dan  Fasilitas Lainnya
Di sekitar Pantai Senggigi banyak terdapat penginapan yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari hotel berbintang, resor, hotel melati hingga pemondokan. Beberapa tempat menginap yang dapat dijadikan alternative adalah Holiday Inn, the Oberoi, Sheraton Senggigi, Melati Dua Cottage, Pool Villa Club, Panorama Cottage, dan lain-lain. Selain itu, di kawasan pantai ini juga banyak dijumpai restoran, cafe, bar, pasar terbuka, deretan warung suvenir dan cenderamata, mushola, toilet umum, lahan parkir, dan lain-lain. Pantai senggigi adalah pantai indonesia yang memang layak untuk dijadikan tempat wisata pantai.
Sumber tulisan:wisatamelayu
Sumber foto: nduts photo
pantai senggigi

Pencarian Pengunjung:

pantai senggigi, pantai senggigi lombok, pantai, wisata pantai, pantai indonesia Tags: , , , , , , , , , ,

Andai Pulau Rote ada di Dekat Bali

Nusa Tenggara — By on November 8, 2009 at 12:19 pm
pantai pulau rote
Kapal feri cepat lepas jangkar dari Pelabuhan Tenau Kupang pukul 09.00 Wita. Namun baru sekitar 45 menit berlayar, di sekitar perairan Pulau Semau, kapal diguncang pusaran arus kuat yang berputar-putar seperti puting beliung.
Pusaran itu terjadi karena pertemuan arus laut Samudera Hindia, Laut Timor dan Laut Sawu. Itulah arus Pukuafu, arus laut yang sudah menelan banyak korban jiwa dan harta benda. Tiga tahun silam, sebuah kapal feri dihempas Pukuafu, ratusan penumpang dan muatannya tumpah ke dasar laut.
Meskipun Pukuafu sering membuat penumpang kapal feri menahan napas, bagi mereka yang suka berpetualang, diguncang pusaran arus laut menjadi tantangan nan mengasyikan. Apalagi setelah lepas guncangan pusaran Pukuafu, mereka segera disuguhi pesona pantai Pulau Semau yang teramat elok. Pantai Semau merupakan pantai berkarang terjal di bagian utara dan selatan. Terdapat pula atol, pulau karang yang berlatar hutan bakau yang menghijau di bagian timur Rote.
Pelayaran lebih santai ketika menyusuri Pantai Baru di mana terdapat pelabuhan penyeberangan, namun kapal feri cepat tidak berlabuh di Pantai Baru. Setelah satu setengah jam berlayar menembus arus Pukuafu yang ganas, lalu menyusuri pulau-pulau indah di wilayah paling selatan Indonesia itu, kapal feri akan merapat di Dermaga Ba’a, ibukota Kabupaten Rote Ndao.

Sepanjang pantai Ba’a, hutan bakau terbentang bagaikan sabuk hijau yang memanjang, menutupi pulau bertanah kapur itu. Di bagian tertentu, sabuk hijau itu berselang-seling dengan pantai berpasir putih dan bukit-bukit kecil menyerupai pulau mini yang menjorok ke laut. Atol-atol berserakan di sana-sini.
Atol-atol itu, seperti nyaris terputus dihantam gelombang. Hantaman ombak membuat atol-atol menjadi seperti payung, tampak cantik, apalagi ketika ombak-ombak itu membentuk buih putih di sekitarnya. Di bagian kiri Dermaga Ba’a, ada pantai yang mendangkal karena proses sedimentasi yang terjadi selama ratusan tahun. Pantai itu ditumbuhi anakan bakau.
Sementara di bagian kanan, tampak Kota Ba’a dengan kawasan pertokoan yang membelakangi laut. Nun jauh di sana  tampak Batu Termanu, pantai sekaligus bukit kecil yang membentuk tanjung yang kabarnya menyimpan misteri tentang kekuatan Pulau Rote.
Dari Batu Termanu Pulau Rote terlihat sangat memesona. Di sisi kiri bukit Termanu dengan pantai berpasir coklat, ada penginapan cukup mewah. Dari sisi ini, pelancong bisa menyaksikan matahari tenggelam utuh tanpa penghalang hingga ke kaki langit barat.
Ketua DPRD NTT, Ibrahim Agustinus Medah, yang juga putra Rote itu, amat suka menyaksikan “sun set” dari tempat ini. Ia yang berkunjung bersama rombongan yang mengunjungi Rote pekan lalu, selalu menyempatkan diri menyaksikan pesona mentari tenggelam dari Batu Termanu, setiap kali singgah di Rote.
Kuta-nya Rote
Selain Dalam Batu Terman, di tepian Rote Ndao juga ada pantai tersohor hingga ke mancanegara; Nembrala. Nembrala disebut-sebut sebagai Kuta-nya Pulau Rote, yang memiliki hamparan pasir putih sejauh mata memandang, ke timur maupun ke barat, bahkan di perkampungan yang ditumbuhi nyiur, pasir putih terus menghampar.
Pengunjung pasti akan dibuat berdecak kagum.  Sepanjang pantai kini juga telah terbangun hotel dan restoran, yang kebanyakan di didatangi wisatawan mancanegara dan hanya sedikit wisatawan domestik.
Rombongan DPRD NTT juga singgah di pasir putih di Nembrala itu. Mereka menyaksikan sejumlah turis asing yang tengah asyik berselancar. Tak jauh dari pantai sebuah kapal pesiar tengah lego jangkar dan para awaknya menikmati keindahan ombak yang bergulung-gulung.
Semakin ke timur, pesona pantai semakin menggoda. Bo’a namanya, pantai tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional.
pantai pulau rote
Hanya sekitar dua tiga mil dari Pantai Bo’a, tampak Pulau Ndana, pulau yang semuanya berpasir tetapi hijau, tempat di mana satu peleton pasukan Marinir TNI Angkatan Laut mengawal bangsa dari arah selatan.
Selain pasir putih yang menggoda, di Pantai Bo’a juga ada atol. Di bukit inipun sudah ada orang “bule” membangun penginapan di tengah hutan dan jika tertarik, bisa menyeberang ke Pulau Ndana, di sana ada banyak rusa Timor yang dilindungi, sekaligus menjadi markas TNI AL mengawal bangsa.
Pengunjung juga bisa melanjutkan petualangan ke Oeseli, yang jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari Bo’a. Di sepanjang jalan menuju Oeseli itu, dijumpai banyak bukit karang yang ditumbuhi pohon kerdil, sehingga tampak seperti taman bonsai, hingga akhirnya menjumpai pantai Oeseli yang memiliki sebuah gerbang besar dari bukit batu cadas.
Bukit batu cadas itu, membentuk sebuah gerbang besar untuk mengintip wilayah selatan. Di seberang selatan Oeseli tampak Pulau Ndana yang segar menghijau. Pulau Ndana, adalah pulau paling selatan Indonesia, jaraknya hanya 70 mil dari gugusan Pulau Pasir, teritori Australia.
Di Oeseli, hutan batu karang yang berjejer di sepanjang pantai, kabarnya menjadi tempat kaum muda Rote menghabiskan akhir pekan atau mengisi masa liburan. “Di Rote banyak sekali tempat indah, sayang tempat-tempat ini jauh dari Bali,” kata anggota DPRD NTT dari Rote, Somy Pandie.
Pemandangan indah, tak hanya di Ba’a, Batu Termanu, Nembrala, Pantai Bo’a dan Oeseli, tetapi masih banyak tempat lain, baik di pantai selatan maupun utara.
Seorang warga Kota Kupang, Stef Taluta, menyatakan pantai indah itu adalah anugerah terpendam di pulau Rote. Jika Rote ini letaknya di dekat Bali, pasti turis asing akan saling berebut.
 
Powered By Blogger

Indonesian Blogger

Banner iskaruji dot com